Kunjungan Lapangan Mahasiswa ASEAN Master in Sustainability Management ke Kampung Flory

Setelah melakukan kunjungan di PIAT UGM untuk kelas Food Security and Sustainable Agriculture, Selasa (18/05/22), 11 mahasiswa ASEAN Master in Sustainability Management (ASEAN MBA) mengikuti Kunjungan Lapangan ke Kampung Flory yang berlokasi di Tridadi, Sleman, DIY. Kunjungan kali ini merupakan kegiatan dari kelas outdoor Urban Planning and Management yang didampingi oleh Dosen Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T.
Sudihartono, selaku Pendiri Kampung Flory menjelaskan, tempat wisata ini terbentuk dari inisiatif kelompok pemuda desa yang bernama Taruna Tani pada tahun 2015 silam. Fokus kegiatannya adalah budidaya tanaman hias dan hortikultura, lalu berkembang lagi meningkatkan potensi dalam bentuk budidaya dan edukasi sebagai desa wisata di daerah Sleman. “Kampung Flory ini sudah berdiri selama 7 tahun dan dikelola masyarakat sini. Tempat wisata ini merupakan gagasan masyarakat sekitar untuk mengubah sumber daya yang ada,” jelas Sudihartono.
Saat kunjungan, Sudihartono mengajak berkeliling ke-11 mahasiswa beserta dosen menyusuri setiap area yang dikembangkan oleh pengelola. Zona Taruna Tani merupakan area pertanian yang terdapat berbagai tanaman hias, tanaman buah, dan sentra kuliner. Sedangkan zona Dewi Flory merupakan kawasan desa wisata yang menyajikan jasa penginapan, area outbound, dan sentra kuliner Bali Ndeso serta kedai kopi bernama Kopi Keceh. Kampung Flory ini sebagian besar memanfaatkan air karena lokasinya yang sangat dekat dengan Kali Bedog.
Kegiatan kunjungan bersama mahasiswa ASEAN MBA ini diharapkan mampu memberi gambaran pada penerapan Smart City untuk kelas Urban Planning and Management. Dengan adanya Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang berkesinambungan dan diimplementasikan menjadi Wisata Kampung Flory, maka akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar secara berkelanjutan.
Arumdari Nurgianti, salah satu mahasiswa ASEAN MBA asal Indonesia membagikan kesannya selama kunjungan ke Kampung Flory. “Ternyata di daerah dekat perkotaan masih ada lingkungan hijau dan tidak melulu hanya soal polusi. Jika kita bisa bekerjasama untuk mengembangkan dan menjaga, lingkungan sekitar perkotaan berpotensi meningkatkan daya saing lewat sumber daya yang ada,” kata Arum. Kegiatan diakhiri dengan diskusi bersama mengenai rekomendasi untuk Kampung Flory mengenai waste management, penggunan solar technology sebagai renewable energy, urban farming, dan community development training. (Humas & Foto; Radiani).