Author Archive

Leadership Potential Review (LPR) merupakan salah satu program non-SKS Leadership Enhancement and Acceleration Program (LEAP) yang wajib diikuti oleh mahasiswa MBA FEB UGM yang pada periode ini diselenggarakan pada Sabtu kemarin (18/03/2023). Dalam penyelenggaraannya, Program Studi MBA FEB UGM Kampus Yogyakarta bekerja sama dengan salah satu klub kemahasiswaan Human Resource Club dan berkolaborasi bersama Arete Consultant sebagai fasilitator kegiatan. LPR diikuti oleh 124 mahasiswa angkatan 82 MBA-IMBA FEB UGM.
Leadership Potential Review (LPR) dilaksanakan dalam satu hari yang dibagi menjadi dua sesi. Acara dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Koordinator Bagian Akademik MBA FEB UGM Kampus Yogyakarta Erwanto Widyatmoko. “Dengan diadakannya LPR ini, mahasiswa dapat mengetahui peminatan individu yang nantinya dapat menjadi panduan untuk memilih bidang konsentrasi yang tepat”, ucap Erwanto. Acara dilanjutkan dengan sesi tes oleh Arete Consultant. Selama menjalani tes, mahasiswa dituntut untuk selalu fokus dalam mengerjakan tes, sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal, dan mahasiswa juga saling berdiskusi melalui forum LGD (Leadership Group Discussion) yang bertujuan untuk mengetahui dan melatih keaktifan mahasiswa dalam brainstorming. (Humas/Dokumentasi: Wira).
Executive Series: Strategi Startups Mendapatkan Pendanaan Investasi dari Venture Capital

Executive Series sebagai salah satu agenda wajib LEAP di Program Studi MBA FEB UGM kembali digelar pada hari Jumat lalu (10/02/2023) secara daring zoom. Executive Series kali ini mengusung tema “Strategi Startups Mendapatkan Pendanaan Investasi dari Venture Capital”. CEO BNI Modal Ventura, Eddi Danusaputro, sebagai pembicara didampingi dengan I Wayan Nuka Lantara, Ph.D. sebagai moderator. Kegiatan Executive Series ini dihadiri oleh 547 mahasiswa.
Direktur Program Studi MBA FEB UGM Kampus Yogyakarta, Prof. Amin Wibowo, Ph.D., turut hadir memberikan sambutan. “Terima kasih Bapak Eddi Danusaputro yang telah hadir untuk berbagi pengalaman dengan kami semua, beliau telah memiliki pengalaman selama 20 tahun lebih di berbagai sektor dan banyak melakukan investasi di berbagai startup. Kita berharap akan mendapatkan insight dari first-hand yang kita anggap sangat baik dalam memberikan exposure untuk menghadapi real business nanti setelah lulus”. Amin menyerahkan cinderamata secara virtual kepada nara sumber sebagai ucapan terima kasih dan penghargaan.
Moderator mempersilakan nara sumber untuk memulai paparannya, “Hari ini kita beruntung dapat berbagi pengalaman dengan nara sumber yang juga alumni FEB UGM, dengan paparan topik yang sangat menarik yaitu pendanaan startup”. “Bagi yang ingin memulai startup, hari ini akan saya share kisi-kisinya dan bagaimana pendanaannya”, ucap Eddi. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam membangun startup dijelaskan oleh Eddi. “Riset berkata bahwa 95% startup tutup dengan alasan karena membuat sesuatu yang tidak ada pasarnya, kedua karena kehabisan modal, dan ketiga adalah dikarenakan tim yang tidak mumpuni. Untuk itu, cara awal membangun startup adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut, yaitu founder team, market potential, market competition, business concept, traction dan strategic fit”. Eddi juga menjelaskan mengenai cara memilih business model bagi para mahasiswa yang tertarik dalam membangun usaha startup, cara memukau para investor, dan juga cara membangun tim founder dan staf yang kuat. (Humas/Dokumentasi: Wira).

Pembukaan kegiatan MBA Fest 6.0 pada Jumat (03/03/2023) di Leadership Hall MBA FEB UGM oleh MBA SA 14.0 diawali dengan kegiatan Sport Competition. Kompetisi ini merupakan kegiatan perdana dari serangkaian acara MBA Fest 6.0. Pertandingan olahraga antar mahasiswa dan staf profesional MBA FEB UGM ini diadakan untuk meningkatkan kerja sama dan sinergi untuk mempererat hubungan baik dengan seluruh civitas akademik MBA FEB UGM. Acara ini juga bertujuan menyalurkan jiwa kompetitif, sportivitas, menambah imunitas kesehatan, mempererat persaudaraan, dan minat serta bakat civitas akademika MBA FEB UGM terhadap cabang olahraga yang diperlombakan.
Direktur Program Studi MBA FEB UGM, Prof. Amin Wibowo, Ph.D., turut hadir didampingi oleh Sekretaris Program Studi MBA FEB UGM, Rocky Adiguna, Ph.D. Amin membuka acara dengan memberikan sambutan di depan seluruh peserta Sport Competition. “Acara ini merupakan kegiatan yang diadakan untuk memupuk rasa kebersamaan kita semua sebagai keluarga besar MBA FEB UGM dan juga tentu saja untuk menumbuhkan motivasi untuk selalu hidup sehat. Semoga acara ini dapat berjalan lancar hingga puncak acara MBA Fest 6.0 nanti”. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari CEO MBA SA 14.0, Jerry Andreas Zaluchu dan diikuti dengan pemukulan gong sebagai tanda simbolis dibukanya kompetisi ini.
Untuk memeriahkan acara, para perwakilan organisasi kemahasiswaan bidang olahraga MBA FEB UGM melakukan catwalk untuk memperkenalkan cabang olahraga mereka masing-masing. Turut pula Arts and Entertainment Centrum (AEC) sebagai salah satu klub non akademik mempersembahkan performance untuk menghibur para peserta. Sport Competition ini akan berlangsung hingga 25 Maret 2023 mendatang dan akan ditutup dengan puncak acara Artnight MBA Fest 6.0. (Humas & Dokumentasi: Wira).

Program Studi MBA FEB UGM kembali menggelar Executive Series perdana di semester baru ini yang dilaksanakan pada hari Jumat (17/02/2023) bertempat di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo. Pada Executive Series kali ini, MBA FEB UGM mengundang Prof. Peter Verhezen dari University of Antwerp, Belgia sebagai pembicara, serta Prof. Amin Wibowo, Ph.D. sebagai moderator. Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa Program Studi MBA FEB UGM Kampus Yogyakarta, baik mahasiswa lokal maupun asing, serta mahasiswa Jakarta yang digelar secara hybrid.
Penampilan dari Arts and Entertainment Centrum (AEC), salah satu klub non akademik mahasiswa MBA FEB UGM sangat menghibur di awal acara dengan membawakan 2 lagu dengan sangat apik. Amin selaku Direktur Program Studi MBA FEB UGM Kampus Yogyakarta, yang sekaligus menjadi moderator berkata, “As this is the first Executive Series in this semester, I would like to say thank you to Prof. Peter Verhezen for coming to deliver the material to us all. We are very happy to have you here”, tutur Amin.
Memasuki acara inti, Peter mulai memaparkan materinya yang bertema “Making Wise Decisions in a Smart World” mengenai bagaimana teknologi canggih saat ini dapat membuat manusia lebih mudah untuk mengambil keputusan penting, namun tidak akan membuat manusia untuk menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan tersebut. “I want to argue whether artificial intelligence in technology would make us easier to make better decisions, make accurate predictions and improve our lives or not. AI will make us smarter but it won’t make us wiser. It is able to gather all data needed, it is able to suggest you the best suggestion based on your preferences quite accurately, and finally it makes us smarter and makes it easier to make decisions. However, it is not effective to make conscious decisions, because only humans can do that.”
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab, dimana banyak sekali mahasiswa lokal maupun asing terlihat antusias bertanya, dan dijawab langsung oleh narasumber. (Humas: Wira/Dokumentasi: Irvan).