Master of Business Administration Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (MBA FEB UGM) menyelenggarakan debat calon CEO MBASA (Master of Business Administration Student Association) periode 18.0 dengan penuh antusiasme. Acara berlangsung di Faculty Meeting Room (FMR) MBA FEB UGM kampus Yogyakarta, menghadirkan Dimas Bayu Arya Putra dan Muhammad Hanif Ramadhan sebagai kandidat utama.
Debat dimulai dengan sambutan dari Ketua AD HOC, Indra Adi Prabowo, yang langsung memberikan apresiasi kepada panitia dan semua pihak yang terlibat. Indra juga menekankan bahwa debat ini menjadi ajang penting untuk menguji kesiapan dan visi calon CEO dalam memimpin MBASA.
Setelah itu, Handitya Syaifudin Yusuf, CEO MBASA 17.0, memotivasi kedua calon untuk menghadapi tantangan dengan semangat. Dalam sambutannya, Handitya menekankan, “Debat ini merupakan ruang para calon ketua untuk memenangkan hati dan pikiran para pendengar dengan aspirasi dan buah pikiran, oleh karena itu saya ucapkan good luck kepada mas Dimas dan mas Hanif, semoga apa yang kalian sampaikan di acara pagi hari ini dapat sesuai dengan pesan yang kalian harapkan”
Moderator acara, Muhammad Faiz Azana Putra, membuka sesi debat. Ia menjelaskan aturan debat secara rinci, memastikan acara berlangsung tertib. Debat dimulai dengan masing-masing calon mempresentasikan visi dan misi mereka. Dimas Bayu Arya Putra dan Muhammad Hanif Ramadhan memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan rencana strategis mereka secara detail, memikat perhatian audiens yang hadir.
Kedua calon menunjukkan kemampuan mereka dalam sesi debat interaktif. Mereka saling mengajukan pertanyaan dan menjawab dengan argumentasi yang kuat. Antusiasme peserta dan audiens terlihat jelas, menciptakan suasana debat yang dinamis namun tetap kondusif.
Debat ini menutup seluruh rangkaian acara dengan sukses. Moderator menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang hadir. Kini, seluruh mahasiswa MBA FEB UGM menantikan hasil pemilihan CEO MBASA 18.0 untuk menentukan arah organisasi ke depan.
Reporter: Danis, Berlian
Editor: Nur Fuadi